Belanja Murah dan Gampang

lazada.com
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

30.1.14

KISAH ABU NAWAS


Ketika Abu Nawas Berdoa Minta Jodoh.

Ada saja cara Abu Nawas berdoa agar dirinya mendapatkan jodoh dan menikah. Karena kecerdasan dan semangat dalam dirinya, akhirnya Abu Nawas mendapatkan istri yang cantik dan shalihah.

Sehebat apapun kecerdasan Abu Nawas, ia tetaplah manusia biasa. Kala masih bujangan, seperti pemuda lainnya, ia juga ingin segera mendapatkan jodoh lalu menikah dan memiliki sebuah keluarga.

Pada suatu ketika ia sangat tergila-gila pada seorang wanita. Wanita itu sungguh cantik, pintar serta termasuk wanita yang ahli ibadah. Abu Nawas berkeinginan untuk memperistri wanita salihah itu. Karena cintanya begitu membara, ia pun berdoa dengan khusyuk kepada Allah SWT.

“Ya Allah, jika memang gadis itu baik untuk saya, dekatkanlah kepadaku. Tetapi jika memang menurutmu ia tidak baik buatku, tolong Ya Allah, sekali lagi tolong pertimbangkan lagi ya Allah,” ucap doanya dengan menyebut nama gadis itu dan terkesan memaksa kehendak Allah.

Abu Nawas melakukan doa itu setiap selesai shalat lima waktu. Selama berbulan-bulan ia menunggu tanda-tanda dikabulkan doanya. Berjalan lebih 3 bulan, Abu Nawas merasa doanya tak dikabulkan Allah. Ia pun introspeksi diri.

“Mungkin Allah tak mengabulkan doaku karena aku kurang pasrah atas pilihan jodohku,” katanya dalam hati.

Kemudian Abu Nawas pun bermunajat lagi. Tapi kali ini ganti strategi, doa itu tidak diembel-embeli spesifik pakai nama si gadis, apalagi berani “maksa” kepada Allah seperti doa sebelumnya.

“Ya Allah berikanlah istri yang terbaik untukku,” begitu bunyi doanya.

Berbulan-bulan ia terus memohon kepada Allah, namun Allah tak juga mendekatkan Abu Nawas dengan gadis pujaannya. Bahkan Allah juga tidak mempertemukan Abu Nawas dengan wanita yang mau diperistri. Lama-lama ia mulai khawatir juga. Takut menjadi bujangan tua yang lapuk dimakan usia. Ia pun memutar otak lagi bagaimana caranya berdoa dan bisa cepat terkabul.

Abu Nawas memang cerdas. Tak kehabisan akal, ia pun merasa perlu sedikit “diplomatis” dengan Allah. Ia pun mengubah doanya.

“Ya Allah, kini aku tidak minta lagi untuk diriku. Aku hanya minta wanita sebagai menantu Ibuku yang sudah tua dan sangat aku cintai Ya Allah. Sekali lagi bukan untukku Ya Tuhan. Maka, berikanlah ia menantu,” begitu doa Abu Nawas.

Barangkali karena keikhlasan dan “keluguan” Abu Nawas tersebut, Allah pun menjawab doanya.

Akhirnya Allah menakdirkan wanita cantik dan salihah itu menjadi istri Abu Nawas. Abu Nawas bersyukur sekali bisa mempersunting gadis pujaannya. Keluarganya pun berjalan mawaddah warahmah.

6.1.14

SURAT DARI ANAK YG MALANG

:::: SURAT TERAKHIR DARI ANAK YANG TERBUANG ::::

"ARIF YANG MALANG"

Sarmini seorang ibuk dengan 2 anak  Arif Dan mona tp sayang,si arif tidak seberuntung Adiknya.Dia cacat kaki dan Ucapanya gk berfungsi sehingga dia Hanya diam manis di rumah..

Sarmini yg selalu meManjakan anak bungsunya sama sekali tk menghiraukan si Cacat arif...pernah sarmini punya keingiNan memberikan si arif ke pAda orang lain...tp di halangi oleh suaminya..
4 tahun Kemudian saat arif berumur 6 tahun ayahnya meninggall...dan karena alasan mencAri pekerjaan sarmini pun pergi ke bali memBawa si mona dan membiaRkan si arif sendirian..di gubuk itu dan tampa memperdulikanyalagi..karena dia berharap ada orang lain meraza iba dan mengasuhnya..

6 tahun sudah sarmini hidup di bali dan menikah dengan orang asing tampa Perduli dan ingin cari tau keadaan si arif..
Tap Di tengah malam tiba2 sarmini mimpi melihat anak laki2 meminta tolong dan memanggil ibu tolong arif bu..
Dan seketika Dia pun bangun tersentak..dan menangis sejadi2nya ingat putra yg di tInggalkanya.

Dengan Niat mencari si anak..sarmini pun pulang ke desa....tp apa daya takdir telah Mengambil arif 3 bulan yg lalu...dan tetangga itu mengatakan si arif tidak mau keluar rumah walaupun untuk berobat,krn dia takut mamanya pulang tak mendapati dia di rumah si ibu akan pergi lagi.
secarik kerTas pun di serahkan ke pada sarmini Dr tetangga itu..

Ibu..ini arif anakmu yg merindukan kehadiranmu Kenapa ibu gk pulang2,apa arif nakal bu,,apa krn arif sering ngompol dan sering membuat ibu membersihkan kotoranku,sehingga ibu meninggalkan arif,kakiku gk bisa bergerak bu mulutku pun gak sanggup berucap untuk mengatakan kalau aku ingin ke Belakang pun bibir ini tak bisa mengeluarkan swara,punya keinginan diriku melangkah sendiri,tp kaki ini gk sanggup melangkah ke kamar 
mandi,ibu tau itu,jangan membenciku ibu karena aku Tak berharap menjadi anak yg cacat krn penyakit polio ini.sekarang arif bisa merangkak sendiri untuk bisa ke kamar mandi..ibu cepat pulang ya..arif janji gak akan ngompol dan berak Lagi di tempat tidur...karena arif sekarang sudah Bisa merangkak arif juga belajar menulis dr anaknya mbok nah yg tetangga kita itu..badanku panas bu malam ini aku ingin di peluk ibu terasa dingin banget,,bahagianya aku jika malam ini Tidur bersamamu,pastiterasa hangat..
Arif mau tidur bu..Krn badan arif megigil kedinginan Salam sayang untukmu,
Dari anakmu..

Sarmini pun meraung raung menyesali perbuatanya, tp nasi sudah menjadi bubur,si arif pun sudah di kubur gara2 sakit demam..tampa ada orang yg tau di saat dia menghembuskan nafas terakhir.secarik kertas itupun Masih di genggam erat di tangan arif saat ajal menjemputnya.

Kini sarmini pun sering menangis sendiri menyesali perbuatnya,karena arif yang sering dalam mimpi ibunya untuk minta di peluk.

TAMAT

ISTRI SHOLEHAH

...[ PAHALA BUAT SEORANG ISTRI ]...

Sekali suami minum air yg disediakan oleh istrinya adalah lebih
baik dari pada berpuasa setahun..

Makanan yg disediakan oleh isteri kepada suaminya lebih baik daripada isteri itu mengerjakan haji dan
umrah..

Mandi junub si isteri disebabkan jimak oleh suaminya lebih baik
baginya daripada mengorbankan 1,000 ekor kambing sebagai
sedekah kepada fakir miskin..

Apabila isteri hamil ia dicatatkan sebagai seorang syahid dan khidmat kepada suaminya sebagai jihad..

Pemeliharaan anak yg baik terhadap anak2 adalah menjadi benteng neraka, pandangan yg baik dan
harmonis terhadap suami adalah menjadi tasbih (dzikir)..

Tidak akan putus ganjaran dari Allah
kepada seorang isteri yg siang dan malamnya menggembirakan
suaminya..

Apabila meninggal dunia seorang dan suaminya ridho niscaya ia masukan ke surga.. (HR. Tarmidzi)..

Seseorang wanita apabila ia mengerjakan sembayang yg difardhukan diatas, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga
kehormatan dirinya dan taat kepada suaminya maka berhaklah ia masuk
surga dari mana2 pintu yg ia suka..

SubhanALLAH..

4.1.14

KISAH ANAK KATAK

Kisah Katak saat Hujan Turun

Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap.

"Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?" ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya.

Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.

"Anakku," ucap sang induk kemudian. "Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik," jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil.

"Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu? " tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.

"Anakku. Itu cuma angin," ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. "Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!" tambahnya begitu menenangkan.

Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati
tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.

"Blarrr!!!" suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar.

"Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!"
ucapnya sambil terus memejamkan mata.

"Sabar, anakku!" ucapnya sambil terus membelai. "Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang," ungkap sang induk katak begitu tenang.

Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan.

Tiba-tiba, ia berteriak kencang, "Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!"

RENUNGAN :

Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.

Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.

Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, pasti akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan.
Tetaplah semangat saudara-saudaraku !.
SELAMAT BERAKTIFITAS.... !

30.12.13

MENUNGGU KESEMPATAN

Menunggu Kesempatan: Mau Sampai Kapan?

Suatu pagi tidak jauh dari sebuah pasar, tampak seorang pemuda sedang tidur bermalas-malasan. Kebetulan lewatlah seorang pedagang yang baru menjual dagangannya.

Kata pedagang, "Anak muda, pagi begitu indah. Semua orang sibuk bekerja, tapi mengapa engkau hanya tidur-tiduran di sini?"

Jawab si pemuda, "Aku sedang menunggu kesempatan."

Mendengar jawaban seperti itu, pedagang tampak keheranan. "Apakah kau tahu seperti apa bentuk kesempatan yang kamu tunggu itu?"

Dengan nada malas si pemuda berkata, "Kata orang, aku harus menunggu kesempatan datang, baru kemudian nasibku bisa berubah baik. Lalu aku bisa kaya, bisa sukses, bisa memiliki apa saja yang aku mau. Karena itulah aku dengan sabar menunggu kesempatan datang di sini."

Sang pedagang menggeleng-gelengkan kepalanya, keheranan. "Bentuknya saja kamu tidak tahu, buat apa kamu tunggu? Ayo, lebih baik kamu ikut membantu aku melakukan hal berguna! Kelak nasibmu akan berubah jika kau mau belajar mengikuti jejakku."

"Ah, omong kosong.. Pergi sana! Jangan menggangguku!" bentak si pemuda. Ia kembali bermalas-malasan, dan pedagang itu pun segera pergi karena diusir.

Sesaat kemudian, datang seorang kakek tua menghampiri si pemuda. "Hai ...anak muda. Aku perhatikan, sudah lama kamu tidur-tiduran menunggu kesempatan di tempat ini. Apa kau sudah mendapatkan kesempatan itu?"

“Belum..!”

"Lho, bukankah kesempatan itu baru saja menghampirimu? Mengapa tidak kau tangkap, tapi malah kau usir?” kata kakek tua itu. “Orang yang kau usir tadi adalah seorang pedagang besar dari negeri seberang yang kaya raya. Mengapa tidak kau terima ajakannya..?"

Pemuda itu terkejut. Ia tampak sedih dan ingin menangis.

"Anak muda... Jika kau ingin mendapatkan kesempatan, cari tahu rahasianya. Ketahuilah, kesempatan tidak bisa kau tangkap jika kau tidak mengenalinya,” nasihat si kakek. “Saat kau serius menginginkannya, kesempatan belum tentu datang. Namun saat kau tidak serius, mungkin dia sedang menghampirimu. Saat dia datang tadi, kau tidak mengenalinya. Akhirnya dia lewat begitu saja dan belum tentu akan datang lagi."

Pesan dalam cerita ini:

Kadangkala kesempatan itu pada awalnya tampak sepele sekali. Tapi jangan meremehkan sekecil apa pun kesempatan itu. Seringkali pencapaian besar justru diawali dari kesempatan-kesempatan kecil,
yang umumnya dilewatkan banyak orang


BILA SUAMI MENYAKITI

Renungan;
≡Ketika Suamiku menyakiti≡

Ada sebuah kisah tentang sepasang suami istri yang sedang berjalan melintasi gurun pasir.

Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan suaminya menghardik istrinya dengan sangat keras.
Istri yang kena hardik, merasa sakit hati, tapi tanpa berkata-kata, dia menulis diatas pasir: "HARI INI SUAMIKU MENYAKITI HATIKU.."

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis dimana mereka memutuskan untuk mandi.
Si Istri mencoba berenang namun nyaris tenggelam dan berhasil diselamatkan suaminya.
Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya hilang, dia menulis di sebuah batu: "HARI INI SUAMIKU YANG BAIK MENYELAMATKAN NYAWAKU.."

Suami bertanya :
“Kenapa setelah
saya melukai hatimu, kamu menulisnya di atas pasir dan sekarang kamu menulis di atas batu ?”

Istrinya sambil tersenyum menjawab :
“Ketika hal buruk terjadi, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu dan aku bisa melupakannya.
Tapi bila sesuatu
yang baik dan luar biasa diperbuat suamiku, aku harus memahatnya di atas batu hatiku, agar tidak bisa hilang tertiup angin waktu dan akan kuingat selamanya..”

Dalam hidup ini sering timbul beda
pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda.
Terkadang malah sangat menyakitkan, oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masalah yang lalu.
Yang terpenting dari pelajaran di atas, adalah:
“Belajarlah untuk selalu BISA MENULIS DI ATAS PASIR untuk semua hal yang MENYAKITKAN dan
selalu MENGUKIR DI ATAS BATU untuk semua KEBAIKAN.."


24.12.13

DIALOG SUAMI-ISTRI

Suami : Sayang, maafin aku ya!!

Istri : maaf kenapa Da..??

Suami : iya, dari awal kita Menikah sampai saat ini belum bisa memberikan yang terbaik buat kamu,bahkan untuk makan sehari-hari dan biaya untuk anak2 sekolah pun sangat pas2an skali..

Maafkan uda ya,Aku harap kamu mau bersabar atas keadaanku yang skarang ini..

Istri : Masya'Allah, bagiku tidak masalah Da,..

Melihat kamu gigih dalam bekerja walaupun pekerjaanmu hanya biasa2 saja, kemudian engkau pulang dengan selamat dengan keringat hasil kerja keras yang Halal , itu sudah sangat Istimewa buat aku..

Apalagi kesabaranmu selama ini menghadapi bawel2an aku,anak2 yang suka nakal itu udah membuat rumah tangga kita sudah seperti layaknya di syurga..

Tidak mengapa kita kekurangan harta, selama kita tidak miskin Iman dan kebahagiaan aku bersyukur Da..

Suami : SubhanaAllah..

Sungguh Alhamdulillah aku bisa mendapatkan seorang istri sepertimu..

Semoga Allah senantiasa memberkahimu dalam setiap keadaan wahai Istriku.. [terharu bahagia]

Ya Allah,,,Ya Rabb,,,, Anugerahkan Lah Pasangan Yang Baik , Sholeh /Sholeha Untuk Ku Dan Untuk Setiap Orang yang Mengucap “Aamiin”,,, Jadikan lah Keluarga Kami Sakinah Mawadah Warrahma.

Aamiin,,,,

23.12.13

KISAH 4 LILIN

KISAH INSPIRATIF "Kisah Empat Lilin"

Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.

Yang pertama berkata:“Aku adalah Damai. Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku
mematikan diriku saja!”

Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam. Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.”

Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya. Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:

”Aku adalah Cinta. Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.”

Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa terduga… Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”

Lalu ia mengangis tersedu-sedu. Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata: Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:

“Akulah H A R A P A N.”

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah H A R A P A N.
yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya

SAHABAT.......!

Sahabat... Ketika ajal menjemputku nanti, ku harap ada bias-bias kebaikan amal yang sedia menemani.

Ketika maut merenggutku nanti, ku ingin bersandar pada tirai warna pelangi bertudung sutra senja dari ketulusan budi dengan iman di hati sebagai bekal yang akan ku bawa nanti.

Ketika malaikat maut mengunjungiku nanti diatas pembaringan jasad, ku nanti bimbinganmu menuntun lafadz thayyibah nan indah.

Ketika sakaratul maut nanti, meski tak sempat sebenarnya ada yang ingin aku  sampaikan kepadamu sahabat.

Sebentar lagi akan sirna semua nikmat duniawi, beberapa detik lagi tak kan kau jumpai senyum, canda, bahkan tangis dari raut muka kotor ini.

Hanya berharap semoga ikatan yang di jalin diatas pondasi cinta dan benci semata karena Allah bisa mempertemukan kita di syurga nanti.

Janganlah bersedih hati atas prahara ini, hapus air matamu aku akan menunggumu karena pasti suatu saat nanti kau akan menyusulku.

Ambillah kebaikan dari ikatan ini supaya manfaatnya masih bisa ku dapati, dan aku berharap engkau tidak menceritakan kepada orang-orang atas keburukan yang telah aku lakukan selama hidupku.

Ku nanti syafaatmu, ketika malaikat penjaga neraka meluluh-lantahkan ragaku dan membakar kulit tipis ku, supaya aku bisa merasakan wangian syurga bersamamu.

Saat jasad ku di usung di dalam keranda berbalut harum kenanga dan melati, do’akan aku. Semoga setelah kau kuburkan nanti, dengan Rahmat dan belas kasihNya bisa ku jawab pertanyaan-pertanyaan dari kedua malaikat itu. Agar lapang kuburku, supaya tak kualami penyempitan kubur yang akan meremukkan tulang-tulang rusukku.

Salam kesejahteraan ku sampaikan untukmu, bagimu masih ada waktu memperbaiki diri dan memperbanyak amal shalih. Sekarang waktu ku hampir habis, aku akan merindukan saat kita larut dalam sedu tangisan dzikir malam itu.

Sahabat, aku menunggumu.... 

22.12.13

YANG MANAKAH KITA ?

Dunia Hanya Sementara
Aku bimbang terhadap satu masa yang rodanya dapat mengilis keimanan.
Keyakinan hanya tinggal pemikiran yang tak berbekas dalam perbuatan.
Ramai orang baik tapi tak berakal, ada orang berakal tapi tak beriman.
Ada lidah fasih tapi berhati lalai, ada yang khusyuk namun sibuk dalam kesendirian.
Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis, ada ahli maksiat rendah hati bagai sufi.
Ada yang banyak ketawa hingga hatinya berkarat dan ada yang banyak menanggis kerana kufur akan nikmat.
Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat dan ada yang berhati tulus tapi wajahnya muram durja.
Ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan dan ada penzina yang tampil jadi tokoh.
Ada orang punya ilmu tapi tak faham, ada yang faham tapi tak menjalankan tanggungjawab.
Ada yang pintar tapi suka membodohkan orang lain, ada yang bodoh tapi tak sedar diri.
Ada orang beragama tapi tak berakhlak dan ada yang berakhlak tapi tak berTuhan.....lalu di antara semua itu di mana aku berada ? ~Ali Abi Talib~

RENUNGAN DI HARI IBU

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri" (Q.S Al-Ahqaf : 15)

Selamat Hari Ibu

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes