Belanja Murah dan Gampang

lazada.com

30.12.13

MENUNGGU KESEMPATAN

Menunggu Kesempatan: Mau Sampai Kapan?

Suatu pagi tidak jauh dari sebuah pasar, tampak seorang pemuda sedang tidur bermalas-malasan. Kebetulan lewatlah seorang pedagang yang baru menjual dagangannya.

Kata pedagang, "Anak muda, pagi begitu indah. Semua orang sibuk bekerja, tapi mengapa engkau hanya tidur-tiduran di sini?"

Jawab si pemuda, "Aku sedang menunggu kesempatan."

Mendengar jawaban seperti itu, pedagang tampak keheranan. "Apakah kau tahu seperti apa bentuk kesempatan yang kamu tunggu itu?"

Dengan nada malas si pemuda berkata, "Kata orang, aku harus menunggu kesempatan datang, baru kemudian nasibku bisa berubah baik. Lalu aku bisa kaya, bisa sukses, bisa memiliki apa saja yang aku mau. Karena itulah aku dengan sabar menunggu kesempatan datang di sini."

Sang pedagang menggeleng-gelengkan kepalanya, keheranan. "Bentuknya saja kamu tidak tahu, buat apa kamu tunggu? Ayo, lebih baik kamu ikut membantu aku melakukan hal berguna! Kelak nasibmu akan berubah jika kau mau belajar mengikuti jejakku."

"Ah, omong kosong.. Pergi sana! Jangan menggangguku!" bentak si pemuda. Ia kembali bermalas-malasan, dan pedagang itu pun segera pergi karena diusir.

Sesaat kemudian, datang seorang kakek tua menghampiri si pemuda. "Hai ...anak muda. Aku perhatikan, sudah lama kamu tidur-tiduran menunggu kesempatan di tempat ini. Apa kau sudah mendapatkan kesempatan itu?"

“Belum..!”

"Lho, bukankah kesempatan itu baru saja menghampirimu? Mengapa tidak kau tangkap, tapi malah kau usir?” kata kakek tua itu. “Orang yang kau usir tadi adalah seorang pedagang besar dari negeri seberang yang kaya raya. Mengapa tidak kau terima ajakannya..?"

Pemuda itu terkejut. Ia tampak sedih dan ingin menangis.

"Anak muda... Jika kau ingin mendapatkan kesempatan, cari tahu rahasianya. Ketahuilah, kesempatan tidak bisa kau tangkap jika kau tidak mengenalinya,” nasihat si kakek. “Saat kau serius menginginkannya, kesempatan belum tentu datang. Namun saat kau tidak serius, mungkin dia sedang menghampirimu. Saat dia datang tadi, kau tidak mengenalinya. Akhirnya dia lewat begitu saja dan belum tentu akan datang lagi."

Pesan dalam cerita ini:

Kadangkala kesempatan itu pada awalnya tampak sepele sekali. Tapi jangan meremehkan sekecil apa pun kesempatan itu. Seringkali pencapaian besar justru diawali dari kesempatan-kesempatan kecil,
yang umumnya dilewatkan banyak orang


BILA SUAMI MENYAKITI

Renungan;
≡Ketika Suamiku menyakiti≡

Ada sebuah kisah tentang sepasang suami istri yang sedang berjalan melintasi gurun pasir.

Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan suaminya menghardik istrinya dengan sangat keras.
Istri yang kena hardik, merasa sakit hati, tapi tanpa berkata-kata, dia menulis diatas pasir: "HARI INI SUAMIKU MENYAKITI HATIKU.."

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis dimana mereka memutuskan untuk mandi.
Si Istri mencoba berenang namun nyaris tenggelam dan berhasil diselamatkan suaminya.
Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya hilang, dia menulis di sebuah batu: "HARI INI SUAMIKU YANG BAIK MENYELAMATKAN NYAWAKU.."

Suami bertanya :
“Kenapa setelah
saya melukai hatimu, kamu menulisnya di atas pasir dan sekarang kamu menulis di atas batu ?”

Istrinya sambil tersenyum menjawab :
“Ketika hal buruk terjadi, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu dan aku bisa melupakannya.
Tapi bila sesuatu
yang baik dan luar biasa diperbuat suamiku, aku harus memahatnya di atas batu hatiku, agar tidak bisa hilang tertiup angin waktu dan akan kuingat selamanya..”

Dalam hidup ini sering timbul beda
pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda.
Terkadang malah sangat menyakitkan, oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masalah yang lalu.
Yang terpenting dari pelajaran di atas, adalah:
“Belajarlah untuk selalu BISA MENULIS DI ATAS PASIR untuk semua hal yang MENYAKITKAN dan
selalu MENGUKIR DI ATAS BATU untuk semua KEBAIKAN.."


 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes